Inovasi sintaks pembelajaran Learning Cycle 5e dan pengaruhnya terhadap berpikir kreatif



a. Model Pembelajaran Learning Cycle 5E (LC 5E)

Learning Cycle (LC) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (student centered). LC merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif (Fajaroh dan Dasna, 2007:1). LC merupakan suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa menemukan konsep sendiri atau memantapkan konsep yang dipelajari, mencegah terjadinya kesalahan konsep, dan memberikan peluang kepada siswa untuk menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari pada situasi baru. Implementasi model pembelajaran LC dalam pembelajaran sesuai dengan pandangan konstruktivisme dimana pengetahuan dibangun pada diri peserta didik (Soebagio dalam Agustyaningrum, 2010:32).

b. Kelebihan Model Learning 5e cycle

Menurut Fajaroh (2008), model pembelajaran learning cycle 5E memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
1. Merangsang kembali siswa untuk mengingat kembali materi pelajaran yang telah mereka dapatkan sebelumnya.
2. Memberikan motivasi kepeda siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan menambah rasa keingintahuan.
3. Melatih siswa belajar menemukan konsep melalui kegiatan eksperimen.
4. Melatih siswa untuk menyampaikan secara lisan konsep yang telah mereka pelajari.
5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari.



Materi : Sifat Koligatif Larutan
Model : Learning Cycle 5E (LC 5E)






Permasalahan :
1. Menurut Anda, apakah Inovasi saya dalam memodifikasi model Learning Cycle 5E dapat dijadikan sebagai salah satu rencana pembelajaran yang baik dan mampu mengarahkan potensi siswa ke keterampilan abad 21?
2. Apakah cocok model Learning Cycle 5E ini untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif? Jelaskan !
3. Berikanlah saran dan pendapat Anda terhadap Inovasi yang saya buat!

Komentar

  1. Apakah cocok model Learning Cycle 5E ini untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif? Jelaskan !

    Menurut saya cocok, kreativitas merupakan aspek yang penting dan esensial dalam pendidikan terutama pada pembelajaran sains. Siswa dengan kreativitas tinggi akan memiliki kemampuan kelancaran dalam berpikir, kelenturan, berpikir orisinal, dan dapat berpikir rinci (elaborasi) dalam mengemukakan gagasan-gagasan atau ide-idenya untuk menyelesaikan masalah.
    Siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran learning cycle 5e lebih antusias belajar karena siswa diberikan kesempatan penuh untuk mengemukakan ide dan mencari alternatif pemecahan masalah dengan teman sekelompok. Artinya, dengan menerapkan model learningcycle 5e siswa akan mampu memecahkan permasalahan yang muncul dengan cara yang dibuatnya sendiri berdasarkan konsep yang ada dan menggabungkannya dengan hasil percobaan yang dilakukan/fenomena/video yang ditampilkan guru, dalam model ini juga siswa memiliki kesempatan untuk bekerja sama dalam tim, berbagi pandangan dan pendapat, terlibat dalam pemikiran yang berhubungan dengan kinerja matematik, menyelesaikan masalah dengan solusi yang bervariasi, sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa namun tetap dalam bimbingan guru.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sependapat dengan rini. Untuk memunculkan dan meningkatkan berpikir kreatif siswa sudah cocok dengan model 5E ini.
      Dimana mulai dari tahap pertama sampai akhir siswa benar2 di tuntut untuk belajar mandiri dan aktif. Terutama pada tahap explorasi dan elaborasi. Kreativitas siswa akan muncul ketika mereka mampu menjelajahi atau mencari tahu jawaban permasalahan yg mereka hadapi dalam proses pembelajaran

      Hapus
  2. Menurut saya, inovasi yang anda buat sudah menimbulkan keterampilan abad 21. Dimana siswa sudah memulai menerapkan 4C (Kolaborasi, Komunikasi, Kreatif dan berfikir kritis) melalui proses diskusi dapat mencerminkan keempat komponen itu. Lalu juga menerapkan literasi dari berbagai sumber yang merupakan implementasi abad 21. Namun disini saya belum melihat jelas adanya HOTS, tapi kalau analisis sudah ada setiap siswa disuruh mengamati dan menganalisis. Cuma bentuk permasalahan yang berbasis HOTS saya rasa belum terlihat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat rifanny bahwa inovasi yang di buat dibandingkan secara teori sudah dapat digunakan sebagai salah satu rencana pembelajaran yang mampu menimbulkan keterampilan abad 21. Dimana dalam ket abad 21 siswa dituntut untuk selalu mampu menerapkan 4C (Kolaborasi, Komunikasi, Kreatif dan berfikir kritis) melalui proses diskusi.

      Hapus
  3. menurut saya berdasarakan inovasi sintak yang telah dibuat sudah dapat mengarahkan potensi siswa ke keterampilan abad 21 dapat dilihat dari inovasi sintak tersebut siswa melihat video kemudian membuat permasalahannya kemudian berdiskusi dengan kelompknya dan mempresentasikan hasilnya tersebut kemudian mengomentasi hasil dari kelompok lain, disini tentu akan memunculkan keterampilan 4C dan HOTS siswa.

    BalasHapus
  4. Menjawab permasalahan yang ke 2, menurut saya cocok untuk mengukur berpikir kreatif hanya dengan cara Guru perlu membuka ruang kepada siswa untuk mengembangkan kreativitasnya. Kembangkan budaya apresiasi terhadap sekecil apapun peran atau prestasi siswa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju dengan pendapat esa, menurut saya cocok untuk mengukur berpikir kreatif Sesuai dengan indikator 5e yang ada

      Hapus
    2. Apakah cocok model Learning Cycle 5E ini untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif?
      Menurut sya cocok karna saudari telah memadukan antara inovasi yg dibuat dengan kemampuan berpikir kreatif

      Hapus
  5. menurut saya apa yang sudah rina modifikasi sudah lebih baik dibandingkam sintaks konvensional, lebih detail kegiatan yang dilakukan, untuk digunakan saat ini mungkin ini akan relevan, namun jika ingin diterapkan untuk abad 21 5/10 tahun akan datang mungkin kemampuan yang dituntut pada siswanya harus lebih kompleks lagi dibandingkan dengan apa yang rina telah buat, seperti yang fanny katakan HOTS, literasi data yang semakin terkoneksi satu sama lain serta penggunaan AI atau bahkan konsep IOT lebih baik dimunculkan dlaam hasil modifikasi ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan pendapat kk rini, untuk inovasinya sudah baik. tp untuk 5 atau 10 tahun kedepan maka inovasi sintaknya tersebut harus menggunakan IoT dan pemanfaatan AI

      Hapus
  6. pembelajaran abad 21 yang berbasis teknologi sudah tampak pada sintak yang anda buat. tentu kedepannya tuntutan dunia kerja akan lebih menuntut siswa memiliki kemampuan yang sangat mumpuni, oleh sebab itu, perlu adanya inovasi-inovasi terbaru guna menjawab tantangan-tantangan tersebut.

    tentang keefektifannya, haruslah diuji terlebih dahulu dengan model konvensinal. namun dari sintaks yang anda buat sudah menunjukkan suatu keterbaruan dalam model 5E

    BalasHapus
  7. Menurut pendapat saya inovasi sintaks yang dibuat oleh rina sudah cocok dengan kemampuan berpikir kreatif dan materi yang dikaitkan yaitu sifat koligatif larutan serta cukup baik untuk diterapkan dalam proses pembelajaran karena siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran learning cycle 5e lebih antusias diberikan kesempatan penuh untuk mengemukakan ide dan mencari alternatif pemecahan masalah dengan teman sekelompok dan sudah dapat mengarahkan potensi siswa ke keterampilan abad 21 dapat dilihat dari inovasi sintak siswa melihat video kemudian membuat permasalahannya kemudian berdiskusi dengan kelompknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan fero bahwa inovasi sintaks yang dibuat oleh rina sudah cocok dengan kemampuan berpikir kreatif dan materi yang dikaitkan yaitu sifat koligatif larutan serta cukup baik untuk diterapkan dalam proses pembelajaran karena siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran learning cycle 5e lebih antusias diberikan kesempatan penuh untuk mengemukakan ide dan mencari alternatif pemecahan masalah dengan teman sekelompok

      Hapus

Posting Komentar