materi 2 designing authentic assessment for laboratory basic skill in chemistry education
Keterampilan Dasar Laboratorium
Dalam pembelajaran kimia sangat memerlukan kegiatan penunjang berupa praktikum maupun eksperimen di laboratorium. Hal ini dikarenakan metode praktikum adalah salah satu bentuk pendekatan keterampilan proses. Bagi peserta didik diadakannya praktikum selain dapat melatih bagaimana penggunaan alat dan bahan yang tepat, juga membantu pemahaman mereka terhadap materi kimia yang diajarkan di kelas. Selain itu, bagi peserta didik yang memiliki rasa ingin tahu tinggi, maka melalui praktikum mereka dapat memperoleh jawaban dari rasa ingin tahunya secara nyata.
1. Keterampilan dasar sebelum praktikum:
a) Mengetahui kelengkapan apa saja yang wajib digunakan dalam praktikum (seperti jas lab, masker, sarung tangan, sepatu ket, dan sebagainya)
b) Mengetahui macam-macam alat dalam laboratorium beserta fungsinya
c) Mengetahui zat-zat kuat yang dapat membahayakan tubuh
d) Menguasai konsep/ teori dasar mengenai praktikum
e) Mengetahui prosedur yang akan dilakukan dalam prktikum
f) Mengetahui alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
g) Mengetahui cara penggunaan alat dalam laboratorium
h) Mengetahui cara mensterilkan atau mengkalibrasi alat-alat dalam laboratorium
i) kemampuan pada saat melakukan praktikum
2. Keterampilan dasar saat praktikum:
· Menggunakan kelengkapan yang wajib dalam praktikum (seperti jas lab, masker, sarung tangan, sepatu ket, dan sebagainya)
· Dapat menggunakan alat-alat praktikum yang dilakukan
· Dapat mensterilkan atau mengkalibrasi alat-alat dalam laboratorium
· Dapat mengenali jenis-jenis zat yang digunakan saat melakukan praktikum
· Dapat melakukan praktikum sesuai prosedur yang ada
· Dapat menyimpulkan hasil dari praktikum.
Salah satu contoh nya adalah Cara Mengambil dan Menuangkan Bahan Padat
1) Pegang botol bahan dengan label di bawah telapak tangan.
2) Miringkan botol sehingga sedikit bahan masuk ke dalam tutup botol, kemudian keluarkan tutup botol dengan hati-hati.
3) Ketuk-ketuk tutup botol dengan telunjuk atau batang pengaduk sehingga bahan pada tutup jatuh pada tempat yang diinginkan.
3. Keterampilan dasar sesudah praktikum:
a. Dapat mengingat bagaimana penggunaan alat serta hasil dari praktikum.
b. Dapat mengetahui manfaat dari praktikum tersebut
c. Dapat mempresentasikan hasil pratikum yang di dapat
Penilaian kinerja (performance assessment) secara sederhana dapat dinyatakan sebagai penilaian terhadap kemampuan dan sikap siswa yang ditunjukkan melalui suatu perbuatan. Menurut para ahli penilaian kinerja merupakan penilaian terhadap perolehan, penerapan pengetahuan dan keterampilan yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses maupun produk. Penilaian tersebut mengacu pada standar tertentu.
Standar diperlukan dalam penilaian kinerja untuk mengidentifikasi secara jelas apa yang seharusnya siswa ketahui dan apa yang seharusnya siswa dapat lakukan. Standar tersebut dikenal dengan istilah rubrik. Rubrik dapat dinyatakan sebagai panduan pemberian skor yang menunjukkan sejumlah kriteria performance pada proses atau hasil yang diharapkan. Rubrik terdiri atas gradasi mutu kinerja siswa mulai dari kinerja yang paling buruk hingga kinerja yang paling baik disertai dengan skor untuk setiap gradasi mutu tersebut. Dengan mengacu pada rubrik inilah guru memberikan nilai terhadap kinerja siswa.
Penilaian kinerja dapat menilai pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Penilaian kinerja memungkinkan siswa menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa terdapat perbedaan antara “mengetahui bagaimana melakukan sesuatu”‘ dengan mampu secara nyata melakukan hal tersebut”. Seorang siswa yang mengetahui cara menggunakan mikroskop, belum tentu dapat mengoperasikan mikroskop tersebut dengan baik. Tujuan sekolah pada hakekatnya adalah membekali siswa dengan kemampuan nyata (the real world situation). Dengan demikian penilaian kinerja sangat penting artinya untuk memantau ketercapaian tujuan tersebut.
Penilaian kinerja dapat menliai proses dan produk pembelajaran. Pada pembelajaran kimia, penilaian kinerja lebih menekankan proses apabila dibandingkan dengan hasil. Penilaian proses secara langsung tentu lebih baik karena dapat memantau kemampuan siswa secara otentik. Namun seringkali penilaian proses secara langsung tersebut tidak dimungkinkan karena pengerjaan tugas siswa memerlukan waktu lama sehingga siswa harus mengerjakannya di luar jam pelajaran sekolah. Untuk mengatasi hal tersebut, penilaian terhadap proses dan usaha siswa dapat dilakukan terhadap produk. Misalnya untuk menilai kemampuan siswa membuat koloid maka guru kimia dapat melihat hasil produk koloid siswa. Melalui produk tersebut dapat dilihat kemampuan siswa dalam melakukan tahapan pembuatan koloid dan usahanya. Usaha dan kemajuan belajar mendapatkan penghargaan dalam penilaian kinerja. Hal tersebut menyebabkan penilaian kinerja memiliki keunggulan untuk pembelajaran kimia bila dibandingkan dengan tes tradisional yang berorientasi pada pencapaian hasil belajar.
Terdapat 5 aspek yang dinilai, yaitu:
1. Teknik dasar kerja laboratorium
Berupa penggunaan alat, pemahaman sifat zat, pencucian dan pembuatan larutan, penanganan limbah, pemeliharaan alat dan bahan.
Dapat dinilai dengan cara observasi menggunakan skala beda semantik
contoh:
sangat kompeten tidak kompeten
3 2 1 0 1 2 3
2. Perhitungan
Dari data pengamatan dan laporan yang dikerjakan. Penilaian menggunakan skala sebagai berikut
teliti tidak teliti
3 2 1 0 1 2 3
3. Intrepretasi data
Data yang diperoleh harus akurat dan reliabilitas, oleh karena itu untuk memperolehnya dapat menggunakan berbagai alat ukur.
contoh pada penentuan sifat asam basa suatu zat dapat diuji dengan berbagai alat uji, misal indikator alami, kertas lakmus, indikator universal, pH meter.
Penilaian dengan menggunakan skala sebagai berikut
lengkap tidak lengkap
3 2 1 0 1 2 3
4. Perakitan Alat
Dalam melakukan praktikum, siswa harus mampu merakit alat percobaan sehingga dapat digunakan dalam praktikum.
Penilaian menggunakan skala sebagai berikut
tepat tidak tepat
3 2 1 0 1 2 3
5. Referensi Ilmiah
Setelah melakukan praktikum dan memperoleh data pengamatan, hasil percobaan dibahas dan dihubungkan dengan konsep yang mendukung data pengamatan. Diperlukan beberapa referensi ilmiah dalam mengerjakan laporan praktikum.
Penilaian menggunakan skala sebagai berikut
relevan tidak relevan
3 2 1 0 1 2 3
a) Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KETERAMPILAN
LABORATORIUM
Praktikum : Pengaruh Konsentrasi CaCO3 dan HCl terhadap laju reaksi
Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
Nama :
Kelompok :
Tanggal praktikum :
Penilaian dimulai pada pukul :
Penilaian selesai pada pukul :
No.
|
Dimensi kerja yang dinilai
|
Tingkat ketercapaian
|
bobot
|
skor
| |||
Persiapan praktikum
|
1
|
2
|
3
|
4
| |||
1.
|
Memakai keselamatan pribadi seperti jas, sarung tangan, kacamata labor dan masker.
| ||||||
2.
|
Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang digunakan
| ||||||
3.
|
Mengkalibrasi timbangan
| ||||||
4.
|
Menyiapkan langkah kerja yang akan dilaksanakan
| ||||||
Jumlah
| |||||||
Pelaksanaan praktikum
| |||||||
merangkai alat untuk praktikum laju reaksi
| |||||||
Menuangkan HCl kedalam corong erlenmeyer sesuai petunjuk gambar
| |||||||
Mengamati hasil pencampuran HCl dan CaCO3
| |||||||
Membandingkan hasil pencampuran CaCO3 serbuk dan HCl dengan CaCO3 padat dan HCl
| |||||||
Menulis hasil pengamatan
| |||||||
Membuat laporan sementara
| |||||||
Jumlah
| |||||||
Penutup praktikum
| |||||||
Membuang larutan pada tempatnya
| |||||||
Membersihkan peralatan praktikum yang telah digunakan
| |||||||
Mengembalikan peralatan yang digunakan ketempat semula
| |||||||
Jumlah
|
Rubrik Penilaian keterampilan laboratorium
Dimensi kerja yang dinilai
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
| |||
1
|
2
|
3
|
4
| ||
Persiapan praktikum
|
Memakai keselamatan pribadi seperti jas, sarung tangan, kacamata labor, dan masker.
|
Jika tidak ada perlengkapan pribadi yang dipakai
|
Jika hanya memakai jas laboratorium
|
Jika hanya memakai jas dan sarung tangan laboratorium
|
Jika semua peralatan dipakai
|
Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang digunakan
|
Jika semua alat dan bahan disiapkan seperti :
Alat
- Corong kaca
- Pipa bengkok
- Erlenmeyer bermulut
- Erlenmeyer
Bahan
- HCl 4N, 2N, 1N 5 ml
|
Jika semua alat dan bahan disiapkan seperti :
Alat
- Corong kaca
- Pipa bengkok
- Erlenmeyer bermulut
- Erlenmeyer
Bahan
- Kapur tulis padat/serbuk 10 gr
- HCl 4N,2N,1N 5 ml
|
Jika alat dan bahan disiapkan seperti :
Alat
- Corong kaca
- Pipa bengkok
- Erlenmeyer bermulut
- Erlenmeyer
Bahan
- Kapur tulis padat 10 gr
- HCl 4N,2N,1N 5 ml
- Air suling
|
Jika semua alat dan bahan disiapkan seperti :
Alat
- Corong kaca
- Pipa bengkok
- Erlenmeyer bermulut
- Erlenmeyer
Bahan
- Kapur tulis padat 10 gr
- Kapur tulis serbuk 10 gr
- HCl 4N,2N,1N 5 ml
- Air suling
| |
Mengkalibrasi timbangan
|
Jika dapat menghidupkan timbangan digitaldan menimbang CaCO3.
|
Jika dapat menghidupkan timbangan digital dengan langsung meletakkan CaCO3 keatas timbangan dan menimbangnya.
|
Jika dapat menghidupkan timbangan digital hingga muncul angka 0.00
Lalu
menimbang CaCO3.
Matikan timbangan saat kembali ke 0.00
|
Jika dapat menghidupkan timbangan digital hingga muncul angka 0.00
Lalu melakukan penimbangan dengan benda yang memiliki massa 50 gram/benda yg memiliki massa tetap
Jika angka yang muncul berbeda angkat benda lalu ulangi ke pointsampai sesuai dengan ukuran. Jika benar lanjutkan dengan menimbang CaCO3.
Matikan timbangan saat kembali ke 0.00
| |
Menyiapkan langkah kerja yang akan dilaksanakan
|
Jika langkah kerja yang dibuat kurang sesuai dengan urutan kerja yang pernah didemonstrasikan guru melalui video di kelas dan tidak dapat dipahami oleh anggota kelompok
|
Jika langkah kerja yang dibuat sesuai dengan urutan kerja yang pernah didemonstrasikan guru melalui video di kelas namun tidak dapat dipahami oleh anggota kelompok
|
Jika langkah kerja yang dibuat kurang sesuai dengan urutan kerja yang pernah didemonstrasikan guru melalui video di kelas namun dapat dipahami oleh anggota kelompok
|
Jika langkah kerja yang dibuat sesuai dengan urutan kerja yang pernah didemonstrasikan guru melalui video di kelas dan dapat dipahami oleh anggota kelompok
| |
Pelaksanaan praktikum
|
merangkai alat untuk praktikum laju reaksi
|
Jika rangkaian alat yang dipasang tidak rapi dan tidak aman
|
Jika rangkaian alat yang dipasang tidak rapi tetapi aman (ex: letak corong yang terlihat bengkok)
|
Jika rangkaian alat yang dipasang rapi tetapi tidak aman (ex: corong terpasang longgar, lubang Erlenmeyer longgar)
|
Jika rangkaian alat yang dipasang rapi dan aman
|
Menuangkan HCl kedalam corong erlenmeyer sesuai petunjuk gambar
|
Jika dapat menuangkan seluruh HCl dalam dua kali tuang dengan sedikit tumpah ke meja lab
|
Jika dapat menuangkan seluruh HCl dalam sekali tuang dengan sedikit tumpah ke meja lab
|
Jika dapat menuangkan seluruh HCl dalam dua kali tuang dengan tidak tumpah ke corong
|
Jika dapat menuangkan seluruh HCl dalam sekali tuang dengan tidak tumpah ke corong
| |
Mengamati hasil pencampuran HCl dan CaCO3
|
Jika mencatat setiap hasil berdasarkan hasil mencontek/menyalin hasil pengamatan kelompok lain
|
Jika mencatat setiap hasil tidak sesuai dengan hasil pengamatan
|
Jika mencatat hasil dengan menambah pendapat dari hasil pengamatan kelompok lain
|
Jika mencatat setiap hasil sesuai dengan pengamatan
| |
Membandingkan hasil pencampuran CaCO3 serbuk dan HCl dengan CaCO3 padat dan HCl
|
Jika tidak dapat menghitung kecepatan laju reaksi dan tidak dapat memutuskan hasil akhir
|
Jika tidak dapat menghitung kecepatan laju reaksi tetapi dapat memutuskan hasil akhir
|
Jika dapat menghitung kecepatan laju reaksi tetapi tidak dapat memutuskan hasil akhir
|
Jika dapat menghitung kecepatan laju reaksi dan memutuskan hasil akhir
| |
Membuat laporan sementara
|
Jika memuat hasil pengamatan, dan kesimpulan
|
Jika memuat langkah kerja, dan kesimpulan
|
Jika memuat langkah kerja dan hasil pengamatan
|
Jika memuat langkah kerja, hasil pengamatan, dan kesimpulan
| |
Penutup praktikum
|
Membuang larutan pada tempatnya
|
Jika tidak membuang larutan
|
Jika membuang larutan ditempat yang kurang dianjurkan (tong sampah)
|
Jika membuang larutan sesuai dengan tempat yang disediakan (got/parit)
|
Jika membuang larutan sesuai dengan tempat yang disediakan (westafel)
|
Membersihkan peralatan praktikum yang telah digunakan
|
Jika tidak membersihkan peralatan yang telah dipakai
|
Jika membersihkan seperempat peralatan yang telah dipakai
|
Jika membersihkan sebagian peralatan yang telah dipakai
|
Jika membersihkan seluruh peralatan yang telah dipakai
| |
Mengembalikan peralatan yang digunakan ketempat semula
|
Jika tidak mengembalikan seluruh peralatan yang digunakan ketempat semula
|
Jika mengembalikan seperempatperalatan yang digunakan ketempat semula
|
Jika mengembalikan sebagian peralatan yang digunakan ketempat semula
|
Jika mengembalikan seluruh peralatan yang digunakan ketempat semula
|
Lembar Penilaian Portofolio Siswa
No.
|
Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar
|
Kriteria
| |||
Kejelasan langkah kerja
|
Kelengkapan Literatur
|
Sistematika penulisan
|
Waktu pengumpulan
| ||
permasalahan
1. bagaimana penilaian jika ada seorang siswa pindahan dari desa ke kota yang ketika ia di desa belum pernah melakukan penelitian di laboratorium dan tidak memiliki keterampilan dasar laboratorium. apakah diberi toleransi?
2. dalam penilaian otentik pada keterampilan dasar laboratorium, terdapat penilaian skor 4 = jika semua keliama bahan/alat terpenuhi, 3 = jika hanya 3 alat/bahan ada. 2 = jika hanya 2 alat/bahan ada. apakah penilaian ini sudah otentik? jika belum bagaimana seharusnya?
3. apakah dalam penilaian otentik keterampilan dasar laboratorium ini harus selesai dilaksanakan pada saat itu juga? atau boleh dilanjutkan di hari yang lain?
Menjawab permasalahan pertama, saya rasa untuk pertama kali bisa diberi toleransi namun hari berikutnya tidak. Karena jika dia memiliki kemauan belajar pasti dia akan mencari tahu melalui internet khsusunya youtube bagaimana cara melakukan praktiku. Karena pengetahuan saat ini sudah bisa ditemui dimana saja dan kapan saja
BalasHapusMenjawab permasalahan kedua, menurut saya penilaian seperti itu sudah otentik apabila dirancang sesuai porsinya. Karena itu kan bersifat kepada aktivitas siswa, jadi menurut saya penilaian dengan skala tersebut sudah mampu mewakili siswa.
saya akan mencoba menjawab pertanyaan rina, yakni apakah dalam penilaian otentik keterampilan dasar laboratorium ini harus selesai dilaksanakan pada saat itu juga? atau boleh dilanjutkan di hari yang lain?
BalasHapusmerut saya harus atau tidak itu relatif, namun akan lebih efektif dan efisien jika ingin melakukan penilaian keterampilan dasar dapat dilakukan dalam pada saat itu juga, karena jika terjadi penundaan tidak efisien dan daap menghindari kesubjektivitasan guru.
Saya kurang setuju dengan pendapat rini karena yang namanya penilaian tidak hanya berlangsung dan harus selesai hari itu saja bisa disambung atau dilanjutkan dengan penilaian lainnya, namun jika skor atau apa ang terjadi hari itu saja its okay penilaian hari itu, namun seperti perlu penyeseuaian anatara hasil observasi dengan apa yang sbenarnya terjadi dr versi siswa dengan portofolio hal ini bisa dilakukan tidak harus langsung selesai dalam satu hari itu
HapusSependapat dengan kk melda. Kalo untuk menilai observasi utk melihat skor siswa itu tidak masalah dan dilakukan saat proses oembelajaram berlangsung. Namun untuk penilian keseluruhan itu tidak harus di lakukan dalm satu hari itu jug. Karena kita tau penilaian otentik ini tidak hanyak keterampilan saja namun memperhatikan kognitif dan afektiknya.
Hapussependapat dengan kak melda bahwa dalam penilaian otentik keterampilan dasar laboratorium tidak harus selesai dilaksanakan pada saat itu juga dan boleh dilanjutkan pada hari yang lain. namun jika skor atau apa ang terjadi hari itu saja its okay penilaian hari itu, namun seperti perlu penyeseuaian anatara hasil observasi dengan apa yang sbenarnya terjadi dr versi siswa dengan portofolio hal ini bisa dilakukan tidak harus langsung selesai dalam satu hari itu
HapusUntuk siswa yang dari desa dan tidak pernah melakukan praktikum sama sekali menurut saya jika siswa tersebut dalam proses belajar nya selalu ingin mengetahui maka dia akan lebih excited dalam proses praktikum karena ini yang pertama maka bisa dengan dia belajar tutor sebaya dengan meminta teman2 nya mejelaskan atau dengan melihat dan mencari sendiri sumber2 yang ada di media pembelajaran lain, bisa dengan mencari2 informasi di internet dan juga skrg mudah sekali dengan mengakses apa pun untuk tahu apa saja.
BalasHapusJadi mungkin bisa di verikan tolerasi pertama tp selanjutnya tidak ada toleransi, karena ahrusnya perngetahuan akan lebih berkembang setelahnya.
Saya juga sependapat dengan saudaei rini dimana penilaian akan lebih efektif jika dilakukan saat itu juga karena untuk menilai ke otentikan penilaian itu agar tidak ada nya kesubjektivitasan jika di tunda-tunda.
saya akan menjawab permasalahan dari rina, apakah dalam penilaian otentik keterampilan dasar laboratorium ini harus selesai dilaksanakan pada saat itu juga? atau boleh dilanjutkan di hari yang lain?
BalasHapusmenurut saya harus karena keterampilan dasar itu merupakan awal mereka mengenal labor dan menjaga labor itu, mulai dari menjaga kebersihan, keselamatan, persiapan alat dan bahan dan sebagainya
saya akan menjawab pertanyaan pertama :
BalasHapusbagaimana penilaian jika ada seorang siswa pindahan dari desa ke kota yang ketika ia di desa belum pernah melakukan penelitian di laboratorium dan tidak memiliki keterampilan dasar laboratorium. apakah diberi toleransi?
saya juga sependapat dengan fanny bahwa seorang siswa yang berasal dari desa dan belum pernah melakukan penelitian di laboratorium dan tidak memiliki keterampilan dasar laboratorium untuk pertama kali boleh dilakukan toleransi karena kita sebagai guru harus mengetahui dan mamahami keadaan sekolah sebelumnya yang kurang akan fasilitas laboratorium atau bahkan tidak ada lab tetapi untuk pertemuan selanjutnya tidak diperbolehkan.
saya akn mencoba menjawab pertanyaan dari saudari rina bagaimana penilaian jika ada seorang siswa pindahan dari desa ke kota yang ketika ia di desa belum pernah melakukan penelitian di laboratorium dan tidak memiliki keterampilan dasar laboratorium. apakah diberi toleransi?
BalasHapusmenurut saya, siswa yang seperti ini harus dibimbing dulu agar dia terbiasa dan bisa melaksanakan praktikum, mengenali alat labor dan mampu menggunakan alat-alat labor. penilaian nya diberi toleransi dulu dan diganti dengan tugas lagi agar nilai siswa pada materi itu tidak kosong. namun untuk kedepannya jangan ditoleransi lagi, agar siswa mau berpacu untuk menyesuaikan diri dengan teman-temannya yang lain.
BalasHapusbagaimana penilaian jika ada seorang siswa pindahan dari desa ke kota yang ketika ia di desa belum pernah melakukan penelitian di laboratorium dan tidak memiliki keterampilan dasar laboratorium. apakah diberi toleransi?
Menurut sya, sebelum melakukan percobaan siswa yg bersangkutan diminta untuk mempelajari hal-hal apa saja yg boleh dan tidak boleh dilakukan dilaboratorium, walaupun ia blum pernah melakukan setidaknya ia memiliki pengetahuan dasar tentang laboratorim.
Penilaian yang diberikan akan berlaku sama pada setiap individu/siswa, karena dalam penyusunan instrumen karakter siswa juga menjadi pertimbngan.
Hapusapakah dalam penilaian otentik keterampilan dasar laboratorium ini harus diselesaikan saat ini? atau dapat diperpanjang pada hari lain?
BalasHapusMemurut saya penilaian itu harus saat itu atau perpanjangan hari lainenurut saya tergantung instrumenj yang kita gunakan untuk penilaian yang kita lakukan, jika instrumennya dilakukan dalam bentuk observasi maka maka harus dilakukan saat itu atau pada saat terjadinya pengamatan untuk penilaian. Namun jika penilaiannya dalam bentuk proyek maka penilaian dapat kita tunda di wktu lain atau pada penyelesaian proyek.
sependapat dengan kak esa untuk menjawab permasalahan ini penilaian otentik keterampilan dasar laboratorium ini harus diselesaikan saat ini atau dapat diperpanjang pada hari lain itu tergantung dari apa yang dinilai. bila penilaian yang dibuat untuk suatu materi dalam bentuk lembar observasi maka penilaiaan harus dilakukan saat itu yaitu saat praktikum berlansung, namuan bila penialian dalam suatu metari itu dibuat dalam bentuk penilaian projek maka menilaian harus berkelanjutan hingga projek tersebut selesai dan dipresentasikan.
HapusMenanggapi permaslahan bagaimana penilaian jika ada seorang siswa pindahan dari desa ke kota yang ketika ia di desa belum pernah melakukan penelitian di laboratorium dan tidak memiliki keterampilan dasar laboratorium. apakah diberi toleransi?
BalasHapusToleransi dari guru tentu ada, namun penilaian tetap penilaian. Solusinya, siswa tersebut dapat belajar melalui teman sejawat dan diberikan praktek pengganti untuk memenuhi tagihan nilai sesuai dengan teman-temannya