Rubrik Penilaian Kemampuan Argumentasi


Kemampuan Argumentasi

Toulmin mengatakan argumen yang baik terdui dan enam elemen. Elemen-elemen argumen menurut Toulmin, dkk., (1979: 25-27), yaitu 1) Claims/Pemyataan posisi, 2) Grounds/Data atau Fakta, 3) Warrant/jaminan, 4) Backing/Pendukung, 5) Modal Quahfiers/Modalitas. dan 6) RebuttaIs/Sanggahan atau Pengecualian.
1) CIaims/Pemyataan posisi
Menurut Toulmin pernyataan posisi merupakan pernyataan yang menentukan posisi atau pendirian (menolak atau menyetujui) penulis/penellti tentang argumennya dalam sebuah pendapat. Oleh karena itu pernyataan posisi ini merupakan elemen pokok argumen .
2) Grounds/Data atau Fakta
Toulmin menjelaskan bahwa data atau fakta ini mendukung terbentuknya pernyataan posisi yang telah dibuat berdasarkan pengamatan hasil percobaan, pengetahuan umum, data statistik, data yang selaras dengan pendapat, dan pendapat seseorang atau ahli.
3) Warrant/Jaminan
Toulmin menjelaskan bahwa jaminan adalah jembatan pernyataan yang berisi tentang sesuatu yang dapat dipercaya untuk mendukung data atau fakta, sehingga pernyataan posisi seseorang dapat dipertahankan dan data atau fakta tidak hanya sebuahpenjelasanyang berhubungan tanpa ada sesuatu di dalamnya. 
4) Backing/Pendukung
Toulmin menjelaskan bahwa pendukung adalah hal-hal yang dapat membantu jaminan untuk menguatkan pernyataan posisi penulis, pendukung biasanya memastikan mengenai aturan, hukum, bahan, dan prinsip supaya pernyataan posisi dapat dipercaya oleh pembaca.
5) Modal Qualifiers/Modahtas
Toulmin menjelaskan bahwa tidak semua argumenmendukung pernyataan posisi atau kesimpulannya dengan tingkat kepercayaanyang sama. Toulmin, dkk. (1979: 70-71) mengatakan bahwa setiap argumen memiliki kualitas yang pasti dengan menggunakan istilah untuk menentukan kekuatan atau kelemahan, kondisi, dan/atau batasan-batasandengan pemyataan posisi yang bagus. Kita memiliki sebuah persamaankumpulan bahasa percakapan kata keterangan dan frasa kata keterangan yang biasa dipakai untuk menandai modalitas tesebut sebagai modalitas atau kata sifat. Fungsinya adalah untuk mengindikasi jenis kekuatan yang masuk akal untuk menjadi hiasan pernyataan posisi sebagai dasar hubungan pada data/fakta, jaminan, dan pendukung. kata keterangan dan tiada keterangan tersebut adalah semestinya, pastinya. agaknya, dari semua kemungkinan, sejauh bukti membuktikan, dari semua yang dapat kita ceritakan, dapat diyakinkan, mungkin, dan rupanya.
6) Rebuttals/Sanggahan atau Pengecualian
Peneliti dihadapkan oleh salah satu argumen langka yang menjadi tahap utama dari data atau fakta ke pernyataan posisi adalah sebagai  kepastian atau kemungkinan, peneliti seharusnya juga harus tau bahwa dibalik keadaan argumen yang sekarang mungkin akan menjatuhkannya. Ketika membuat argumen, peneliti perlu memikirkan hal apa yang biasanya dapat menjatuhkan argumen yang dibuatnya, dan kemungkinan apa yang dapat digunakan untuk menentang argumen yang dibuatnya. Kemungkinan-kemungkinan tersebut, perlu dihadirkan faktor atau situasi yang dapat dijadikan sebagai pengecualian. Pengecualian ini dapat melemahkan atau menguatkan pernyataan posisi. Keenam bagian di atas selanjutnya disebut dengan model argumen Toulmin. Model argumen im dapat digunakan untuk menganalisis sebuah argumen dan bagaimana argumen itu bekerja; Model ini Juga dapat menjadi dasar untuk menentukan struktur dari argumen.
Argumentasi ilmiah melibatkan penalaran ilmiah yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia dan melibatkan keterampilan berpikir kritis dalam membuat suatu pernyataan berdasarkan fakta (Pallant dan Lee, 2014). Heng, Surif, dan Seng (2014) menyatakan argumentasi ilmiah memainkan peran penting dalam menanamkan konsep-konsep ilmiah pada peserta didik yang merupakan inti dari kemampuan penalaran dan prestasi akademik. Argumentasi ilmiah dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang konsep-konsep ilmiah. Analisis kualitas argumentasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang didasarkan pada model argumentasi Toulmin (1958). Menurut model Toulmin, argumentasi yang diungkapkan oleh subyek penelitian akan digolongkan ke dalam enam komponen argumentasi, yaitu (1) Claim; (2) Data; (3) Warrant; (4) Backing; (5) Qualifier; dan (6) Rebuttal. Jenis argumentasi tertulis tidak memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengajukan rebuttal karena peserta didik tidak memiliki akses terhadap argumen peserta didik lain (Cetin, 2014). Pola argumentasi Toulmin disajikan pada Gambar 1.
 


\\

Kualitas keterampilan argumentasi siswa yang diukur diklasifikasikan berdasarkan Level argumentasi Clark & Sampson (2008), yang dimodifikasi dari kerangka kerja analisis argumentasi menurut Eduran, et al. (2005), yaitu sebagai berikut: 1) Level 0, bila argumentasi hanya claim saja; 2) Level 1, bila argumen berupa claim sederhana dengan claim berlawanan; 3) Level 2, bila argumen-argumen berupa claim disertai data, counter claim, data, jaminan atau dukungan tapi tidak mengandung sanggahan; 4) Level 3, bila argumen mengandung serangkaian claim atau counter claim disertai data, jaminan atau dukungan dengan sesekali sanggahan yang lemah; 5) Level 4, bila argumen mengandung claim disertai satu sanggahan yang dapat diidentifikasi jelas dan tepat, satu argumen dapat mengandung beberapa claim atau counter claim; 6) Level 5, bila argumentasinya luas (extended, namun tetap terkait dengan materi pembelajaran) dengan lebih dari satu sanggahan yang jelas dan tepat.
Rubrik penilaian kemampuan argumentasi siswa
Aspek kemampuan argumentasi
Indikator
Pernyataan
Claim/pernyataan
Menentukan pokok permasalahan
Siswa dapat menentukan sifat-sifat koloid berdasarkan penayangan video


Memberikan claim atau argumen sementara
Siswa menentukan jenis-jenis koloid beserta penjelasannya
Menyimpulkan hasil diskusi dan materi yang
dipelajari
Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang percobaan koloid yakni perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa.
Evidence
Mempersentasikan evidence
Siswa mempersentasikan hasil percobaan yang dilakukan
Menjawab pertanyaan atau permasalahan dengan
evidence
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok lain berdasarkan hasil percobaan
Warrant
Memberikan jaminan berupa hasil akhir yang berbeda
Siswa memberikan pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa dengan melihat hasil akhir produk yang berbeda
Backing
Mengkaji hasil pengumpulan data dan litertur
Siswa memberikan pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa berdasarkan data yang didapat dan literature yang terpercaya
Qualifiers
Memastikan hasil data dan kesesuaian dengan literatur
Siswa dapat memastikan prosedur yang digunakan dalam proses pembuatan koloid yakni tahu dan minyak kelapa berbeda
Rebuttals
Memberikan sanggahan dari hasil pengamatan
Siswa memberikan sanggahan tentang perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa

Siswa memberikan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika percobaan tidak berhasil dilaksanakan




LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN ARGUMENTASI

Nama Sekolah             :
Materi                          :
Kelas/Semester            : XI/1
Pertemuan Ke             :
Aspek yang Diamati   : Kemampuan Argumentasi

 Petunjuk Pengisian
-          Berikan penilaian dengan membubuhkan tanda centang pada kolom keterlaksanaan dan pilih salah satu jawaban berdasarkan pengamatan yang dilakukan.
-          Dengan kriteria pilihan
-          4 (selalu), apabila selalu melakukan sesuai dengan pernyataan
-          3 (sering), apabila sering melakukan sesuai dengan pernyataan
-          2 (kadang-kadang), apabila kadang-kadang melakukan sesuai dengan pernyataan
-          1 (tidak pernah), apabila tidak pernah melakukan sesuai dengan pernyataan

Nama peserta didik :
1.                                                                                              
2.                                                                                              
3.                                                                                              
4.                                                                                              
5.                                                                                              
6.                                                                                              


No
Kemampuan
Kriteria
Nomor peserta didik






1
Menentukan pokok permasalahan
Skor 4 jika peserta didik mampu menentukan 3 sifat-sifat koloid berdasarkan penayangan video






Skor 3 jika peserta didik mampu menentukan 2 sifat-sifat koloid berdasarkan penayangan video






Skor 2 jika peserta didik mampu menentukan 1 sifat-sifat koloid berdasarkan penayangan video






Skor 1 jika peserta didik tidak mampu menentukan sifat-sifat koloid berdasarkan penayangan video






2
Memberikan claim atau argumen sementara
Skor 4 jika peserta didik mampu menentukan 4 jenis-jenis koloid beserta penjelasannya






Skor 3 jika peserta didik mampu menentukan 3 jenis-jenis koloid beserta penjelasannya






Skor 2 jika peserta didik mampu menentukan 2 jenis-jenis koloid beserta penjelasannya






Skor 1 jika peserta didik mampu menentukan 1 jenis-jenis koloid beserta penjelasannya






3
Mempersentasikan evidence
Skor 4 jika peserta didik mampu mempersentasikan hasil percobaan yang dilakukan sesuai prosedur kerja yang jelas dan lengkap






Skor 3 jika peserta didik mampu mempersentasikan hasil percobaan yang dilakukan sesuai prosedur kerja yang jelas dan tidak lengkap






Skor 2 jika peserta didik mampu mempersentasikan hasil percobaan yang dilakukan sesuai prosedur kerja yang tidak jelas dan lengkap






Skor 1 jika peserta didik tidak mampu mempersentasikan hasil percobaan yang dilakukan sesuai prosedur kerja yang jelas dan lengkap






4
Menjawab pertanyaan atau permasalahan dengan
evidence
Skor 4 jika peserta didik mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok lain berdasarkan hasil percobaan secara sistematis






Skor 3 jika peserta didik mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok lain berdasarkan hasil percobaan secara kurang sistematis






Skor 2 jika peserta didik mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok lain berdasarkan hasil percobaan secara tidak sistematis






Skor 1 jika peserta didik tidak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok lain berdasarkan hasil percobaan secara sistematis






5
Memberikan jaminan berupa hasil akhir yang berbeda
Skor 4 jika peserta didik mampu memberikan 3 pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa dengan melihat hasil akhir produk yang berbeda






Skor 3 jika peserta didik mampu  memberikan 2 pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa dengan melihat hasil akhir produk yang berbeda






Skor 2 jika peserta didik mampu  memberikan 1 pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa dengan melihat hasil akhir produk yang berbeda






Skor 1 jika peserta didik tidak mampu memberikan pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa dengan melihat hasil akhir produk yang berbeda







Memberikan sanggahan dari hasil pengamatan
Skor 4 jika peserta didik mampu memberikan 3 sanggahan tentang perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa






Skor 3 jika peserta didik mampu memberikan 2 sanggahan tentang perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa






Skor 2 jika peserta didik mampu memberikan 1 sanggahan tentang perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa






Skor 1 jika peserta didik tidak mampu memberikan sanggahan tentang perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa






6
Mengkaji hasil pengumpulan data dan literatur
Skor 4 jika peserta didik mampu memberikan pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa berdasarkan data yang didapat dan literatur dengan tingkat kepercayaan 90%






Skor 3 jika peserta didik mampu memberikan pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa berdasarkan data yang didapat dan literatur dengan tingkat kepercayaan 80%






Skor 2 jika peserta didik hanya mampu memberikan pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa berdasarkan data yang didapat dan literatur dengan tingkat kepercayaan 70%






Skor 1 jika peserta didik mampu memberikan pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa berdasarkan data yang didapat dan literatur dengan tingkat kepercayaan 60%






7
Memastikan hasil data dan kesesuaian dengan literatur
Skor 4 jika peserta didik mampu memastikan prosedur yang digunakan dalam proses pembuatan koloid yakni tahu dan minyak kelapa berbeda dengan tepat






Skor 3 jika peserta didik mampu memastikan prosedur yang digunakan dalam proses pembuatan koloid yakni tahu dan minyak kelapa berbeda dengan kurang tepat






Skor 2 jika peserta didik mampu memastikan prosedur yang digunakan dalam proses pembuatan koloid yakni tahu dan minyak kelapa berbeda dengan tidak tepat






Skor 1 jika peserta didik tidak mampu memastikan prosedur yang digunakan dalam proses pembuatan koloid yakni tahu dan minyak kelapa berbeda dengan tepat






8
Memberikan sanggahan dari hasil pengamatan
Skor 4 jika peserta didik mampu memberikan 3 kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika percobaan tidak berhasil dilaksanakan






Skor 3 jika peserta didik mampu memberikan 2 kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika percobaan tidak berhasil dilaksanakan






Skor 2 jika peserta didik mampu memberikan 1 kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika percobaan tidak berhasil dilaksanakan






Skor 1 jika peserta didik tidak mampu memberikan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika percobaan tidak berhasil dilaksanakan






9
Menyimpulkan hasil diskusi dan materi yang
dipelajari
Skor 4 jika peserta didik mampu menyimpulkan hasil diskusi tentang percobaan koloid yakni perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa dengan tepat






Skor 3 jika peserta didik mampu menyimpulkan hasil diskusi tentang percobaan koloid yakni perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa dengan cukup tepat






Skor 2 jika peserta didik mampu menyimpulkan hasil diskusi tentang percobaan koloid yakni perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa dengan kurang tepat






Skor 1 jika peserta didik tidak mampu menyimpulkan hasil diskusi tentang percobaan koloid yakni perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa dengan tepat






Catatan Observer     :.....................................................................................................................................................                                     ......................................................................................................................................................                                     ......................................................................................................................................................                                     ......................................................................................................................................................             
permasalahan :

1.      Dalam kemampuan argumentasi ini rebuttal dapat dinilai jika terjadi interaksi antar siswa dan tidak dapat dilakukan secara tertulis. Jika dilakukan penilaian lisan dan tertulis, apakah komponen kemampuan argumentasi ini seimbang?
2.      bagaimana rubrik penilaian kemampuan argumentasi yang saya buat? Apakah sudah memenuhi 6 kriteria kemampuan argumentasi?
3.      Dimensi afektif apa saja yang mungkin didapat dari penilaian kemampuan argumentasi ini?

Komentar

  1. Dimensi yang akan muncul ketika berargumentasi ini mungkin sikap kritis siswa, toleransi atau saling menghargai, kreatif, kerja sama, semangat yang tinggi, problem solving, bertanggung jawab.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sependapat dengan saudari dian, tentang "Dimensi afektif apa saja yang mungkin didapat dari penilaian kemampuan argumentasi ini",
      Dimensi afektif yang dpat dimunculkan seperti pemecahan masalah, kritis, kreatif, kerja sama, saling menghargai, semngat yang tinggi dan rasa tanggung jawab.

      Hapus
  2. saya akan mencoba menjawab pertanyaan rina, yakni bagaimana rubrik penilaian kemampuan argumentasi yang saya buat? Apakah sudah memenuhi 6 kriteria kemampuan argumentasi?

    menurut saya rubrik yang rina susun sudah cukup baik, namun sedikit masukan bahwa dalam mendeskripsikan kriteria skor maka harus ada batas yang jelas antara satu skor dengan lainnya, di rubrik yang rina buat deskripsi itu masih sedikit bias, misalnya pada aspek kemampuan point ke 7, antara skor 1,2 serta 3 itu masih sulit untuk dibedakan, nah tidak tepat , kurang tepat itu batasannya yang seperti apa. jadi mungkin pada pengkriteriaan skornya alangkah lebih baik lagi jika dispesifikkan.
    untuk masalah 6 komponen argumentasi saya rasa sudah tercover dengan baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan rini bahwa rubrik penilaian kemampuan argumentasi yang rina buat sudah cukup baik dimana dalam mendeskripsikan kriteria skor harus ada batas yang jelas antara satu skor dengan lainnya, di rubrik yang rina buat deskripsi itu masih terkesan bias, misalnya pada aspek kemampuan point ke 7, antara skor 1, 2 serta 3 itu masih sulit untuk dibedakan. Untuk indikasi tidak tepat , kurang tepat itu batasannya seperti apa. Maka sebaiknya pada kriteria skor sebaiknya lebih dispesifikkan lagi.

      Hapus
  3. Dalam kemampuan argumentasi ini rebuttal dapat dinilai jika terjadi interaksi antar siswa dan tidak dapat dilakukan secara tertulis. Jika dilakukan penilaian lisan dan tertulis, apakah komponen kemampuan argumentasi ini seimbang?
    saya tidak setuju dengan pendapat anada yang menyatakan argumentasi tidak dapat dilakukan secara tertulis. menurut saya hal tersebut bisa dilakukan dengan cara membuat perintah soal dengan memberikan pendapat dengan alasan yang dapat diterima

    BalasHapus
    Balasan
    1. sependapat dengan saudari tri, bahwa argumentasi bisa dilakukan dengan tertulis. siswa bisa mengutarakan pendapatnya dengan tulisan. menyampaiakan jawaban sesuai dengan perintah soal dengan menyampaikan alasan dan pendapat yang jelas.

      Hapus
    2. saya sependapat dengan teman teman bahwa kemampuan argumentasi juga bisa dilakukan dengan cara tertulis seperti dengan menggunakan soal esay yang dapat mengutarakan banyak jawaban/pendapat sehingga dapat dilihat kemampuan argumentasi siswa.

      Hapus
  4. Dalam kemampuan argumentasi ini rebuttal dapat dinilai jika terjadi interaksi antar siswa dan tidak dapat dilakukan secara tertulis. Jika dilakukan penilaian lisan dan tertulis, apakah komponen kemampuan argumentasi ini seimbang?
    .
    Rebuttal ini memang sebaiknya dilakukan secara lisan. Namun tidak semua siswa SMA memiliki kemampuan lisan yang baik. Dalam artian ada siswa yang mampu secara tertulis saja dan tidak pandai secara lisan. Apabila kemampuan argumentasi dilaksanakan sampai ke tahap rebuttal mungkin anak SMA agak merasa kesulitan dan kemampuan argumentasi aspek rebuttal sulit muncul sehingga terjadi ketidak seimbangan apabila dilakukan penilaian dari segi lisan saja. Jadi sebaiknya dilihat dari latar belakang kemampuan siswa dulu. Apabila latar belakang kognitif siswa baik dan kemampuan argumentasinya sudah baik disatu kelas maka bisa dilaksanakan kemampuan argumentasi sampai ketahap rebuttal namun apabila latar belakang kognitif siswa kurang dan argumentasinya juga masih awam maka dilakukan sampai tahap reasoning saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat saudari rifanny, Rebuttal ini memang sebaiknya dilakukan secara lisan. Namun tidak semua siswa SMA memiliki kemampuan lisan yang baik.

      kemampuan argumentasi menurut saya dapat secara lisan yaitu dengan diskusi atau dengan tulisan bisa dengan tes. asalkan soal itu bisa memberikan siswa berargumen sesuai dengan pendapatnya dan dapat dibuktikan maka hal itu sudah masuk dalam argumentasi.

      Hapus
    2. saya sependapat dengan kak fanny dan kak wiwid bahwa Rebuttal ini memang sebaiknya dilakukan secara lisan. namun balik lagi kesiswa nya bahwa tidak semua siswa mampu secara lisan. Jadi sebaiknya dilihat dari latar belakang kemampuan siswa dulu. Apabila latar belakang kognitif siswa baik dan kemampuan argumentasinya sudah baik disatu kelas maka bisa dilaksanakan kemampuan argumentasi sampai ketahap rebuttal namun apabila latar belakang kognitif siswa kurang dan argumentasinya juga masih awam maka dilakukan sampai tahap reasoning saja.

      Hapus
  5. menanggapi permasalahan kaka rina tentang dimensi afektif apa saja yang mungkin didapat dari penilaian kemampuan argumentasi, menurut saya dari unsur-unsur ranah afektif menurut Krathwohl (1973) meliputi: perhatian/minat, sikap, nilai, apresiasi, karakter, kepercayaan, perasaan, emosi perilaku, keinginan, dan penyesuaian, maka berdasarkan komponen indikator argumentasi yang harus muncul dari siswa yaitu claim, evidence, dan reasoning, dimana claim merupakan pernyataan yang menjawab permasalahan dan muncul pada fase untuk mengawali pembelajaran. Evidence merupakan data ilmiah yang mendukung suatu pernyataan. Reasoning merupakan suatu alasan atau pembenaran yang menghubungkan pernyataan dengan bukti. sehinnga pada claim yaitu perhatian/minat, keinginan, dan penyesuaian. pada evidence yaitu kepercayaan serta Reasoning yaitu apresiasi, karakter, kepercayaan.

    BalasHapus
  6. Dalam kemampuan argumentasi ini rebuttal dapat dinilai jika terjadi interaksi antar siswa dan tidak dapat dilakukan secara tertulis. Jika dilakukan penilaian lisan dan tertulis, apakah komponen kemampuan argumentasi ini seimbang?
    menurut saya komponen kemampuan argumentasi tidak seimbang karena perbedaan penilaian lisan dan tertulis, yang mana nanti untuk untuk tertulis ini kita tidak memungkiri akan teradi contek menyontek, sedangkan secara lisan ini kita meminimalisir contek menyontek

    BalasHapus
  7. Bagamana rubrik penilaian kemampuan argumentasi yang saya buat? Apakah sudah memenuhi 6 kriteria kemampuan argumentasi ? Menurut saya sudah cukup baik dan sesuai dengan komponen kemampuan argumentasi yang rina pilih, sudah sesuai dengan kriterianya dan penskrorannya juga sudah cukup baik, karena kesesuaian antara komponen dan rubrik maasih bisa dikembangkan lagi indilatornya, artinya tidak harus selalu 6 komponenn namun bs lebih dari itu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer