Rubrik Penilaian Kemampuan Argumentasi
Kemampuan Argumentasi
Toulmin mengatakan argumen yang baik terdui dan enam elemen.
Elemen-elemen argumen menurut Toulmin, dkk., (1979: 25-27), yaitu 1)
Claims/Pemyataan posisi, 2) Grounds/Data atau Fakta, 3) Warrant/jaminan, 4) Backing/Pendukung,
5) Modal Quahfiers/Modalitas. dan 6) RebuttaIs/Sanggahan atau Pengecualian.
1) CIaims/Pemyataan posisi
Menurut Toulmin pernyataan posisi merupakan pernyataan yang menentukan
posisi atau pendirian (menolak atau menyetujui) penulis/penellti tentang
argumennya dalam sebuah pendapat. Oleh karena itu pernyataan posisi ini merupakan
elemen pokok argumen .
2) Grounds/Data atau Fakta
Toulmin menjelaskan bahwa data atau fakta ini mendukung terbentuknya pernyataan posisi yang telah dibuat berdasarkan pengamatan hasil percobaan, pengetahuan umum, data statistik, data yang selaras dengan pendapat, dan pendapat seseorang atau ahli.
3) Warrant/Jaminan
Toulmin menjelaskan bahwa jaminan adalah jembatan pernyataan yang berisi tentang sesuatu yang dapat dipercaya untuk mendukung data atau fakta,
sehingga pernyataan posisi seseorang dapat dipertahankan dan data atau fakta tidak hanya sebuahpenjelasanyang berhubungan tanpa ada sesuatu di dalamnya.
4) Backing/Pendukung
Toulmin menjelaskan bahwa pendukung adalah hal-hal yang dapat membantu jaminan untuk menguatkan pernyataan posisi penulis, pendukung biasanya memastikan mengenai aturan, hukum, bahan, dan prinsip supaya pernyataan posisi dapat dipercaya oleh pembaca.
5) Modal Qualifiers/Modahtas
Toulmin menjelaskan bahwa tidak semua argumenmendukung pernyataan posisi atau kesimpulannya dengan tingkat kepercayaanyang sama. Toulmin, dkk. (1979: 70-71) mengatakan
bahwa setiap argumen memiliki kualitas yang pasti dengan menggunakan istilah untuk menentukan kekuatan atau kelemahan, kondisi, dan/atau batasan-batasandengan pemyataan posisi yang bagus. Kita memiliki sebuah persamaankumpulan bahasa percakapan kata keterangan dan frasa kata keterangan yang biasa dipakai untuk menandai modalitas tesebut sebagai
modalitas atau kata sifat. Fungsinya adalah untuk mengindikasi jenis kekuatan yang
masuk akal untuk menjadi hiasan pernyataan posisi sebagai dasar hubungan pada data/fakta, jaminan, dan pendukung. kata keterangan dan tiada keterangan tersebut adalah semestinya, pastinya. agaknya, dari semua kemungkinan, sejauh bukti membuktikan, dari semua yang dapat kita ceritakan, dapat diyakinkan, mungkin, dan rupanya.
6) Rebuttals/Sanggahan atau Pengecualian
Peneliti dihadapkan oleh salah satu argumen langka yang menjadi tahap utama dari data atau fakta ke pernyataan posisi adalah sebagai kepastian atau kemungkinan, peneliti
seharusnya juga harus tau bahwa dibalik keadaan argumen yang sekarang mungkin akan menjatuhkannya. Ketika membuat argumen, peneliti perlu memikirkan hal apa yang biasanya dapat menjatuhkan
argumen yang dibuatnya, dan kemungkinan apa yang dapat digunakan untuk
menentang argumen yang dibuatnya. Kemungkinan-kemungkinan tersebut, perlu dihadirkan
faktor atau situasi yang dapat dijadikan sebagai pengecualian. Pengecualian ini
dapat melemahkan atau menguatkan pernyataan posisi. Keenam bagian di atas selanjutnya disebut dengan model argumen Toulmin. Model argumen im dapat digunakan untuk menganalisis sebuah argumen dan bagaimana argumen itu bekerja; Model ini Juga dapat menjadi dasar untuk menentukan struktur dari argumen.
Argumentasi
ilmiah melibatkan penalaran ilmiah yang digunakan untuk menarik kesimpulan
dari informasi yang tersedia dan melibatkan keterampilan berpikir kritis
dalam membuat
suatu pernyataan berdasarkan fakta (Pallant dan Lee, 2014). Heng,
Surif, dan Seng
(2014) menyatakan argumentasi ilmiah memainkan peran penting dalam menanamkan
konsep-konsep ilmiah pada peserta didik yang merupakan inti dari kemampuan
penalaran dan prestasi akademik. Argumentasi ilmiah dapat digunakan untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik tentang konsep-konsep ilmiah.
Analisis
kualitas argumentasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang didasarkan pada
model argumentasi Toulmin (1958). Menurut model Toulmin, argumentasi yang
diungkapkan oleh subyek penelitian akan digolongkan ke dalam enam komponen
argumentasi, yaitu (1) Claim; (2) Data; (3) Warrant; (4) Backing; (5)
Qualifier; dan (6) Rebuttal. Jenis
argumentasi tertulis tidak memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk mengajukan rebuttal
karena
peserta didik tidak memiliki akses terhadap argumen peserta didik lain
(Cetin, 2014). Pola argumentasi Toulmin disajikan pada Gambar 1.
![]() |
\\
Kualitas
keterampilan argumentasi siswa yang diukur diklasifikasikan berdasarkan Level
argumentasi Clark & Sampson (2008), yang dimodifikasi dari kerangka
kerja analisis argumentasi menurut Eduran, et al. (2005), yaitu sebagai
berikut: 1) Level 0, bila argumentasi hanya claim saja; 2) Level
1, bila argumen berupa claim sederhana dengan claim berlawanan;
3) Level 2, bila argumen-argumen berupa claim disertai data, counter
claim, data, jaminan atau dukungan tapi tidak mengandung sanggahan; 4) Level
3, bila argumen mengandung serangkaian claim atau counter claim disertai
data, jaminan atau dukungan dengan sesekali sanggahan yang lemah; 5) Level 4,
bila argumen mengandung claim disertai satu sanggahan yang dapat
diidentifikasi jelas dan tepat, satu argumen dapat mengandung beberapa claim
atau counter claim; 6) Level 5, bila argumentasinya luas (extended,
namun tetap terkait dengan materi pembelajaran) dengan lebih dari satu
sanggahan yang jelas dan tepat.
Rubrik penilaian
kemampuan argumentasi siswa
Aspek
kemampuan argumentasi
|
Indikator
|
Pernyataan
|
Claim/pernyataan
|
Menentukan
pokok permasalahan
|
Siswa
dapat menentukan sifat-sifat koloid berdasarkan penayangan video
|
Memberikan claim
atau argumen
sementara
|
Siswa
menentukan jenis-jenis
koloid beserta
penjelasannya
|
|
Menyimpulkan hasil diskusi dan
materi yang
dipelajari |
Siswa
menyimpulkan hasil diskusi tentang percobaan koloid yakni perbandingan proses
pembuatan tahu dan minyak kelapa.
|
|
Evidence
|
Mempersentasikan evidence
|
Siswa
mempersentasikan hasil percobaan yang dilakukan
|
Menjawab pertanyaan atau
permasalahan dengan
evidence |
Siswa
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok lain berdasarkan hasil
percobaan
|
|
Warrant
|
Memberikan jaminan berupa hasil
akhir yang berbeda
|
Siswa
memberikan pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak
kelapa dengan melihat hasil akhir produk yang berbeda
|
Backing
|
Mengkaji hasil pengumpulan data
dan litertur
|
Siswa
memberikan pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak
kelapa berdasarkan data yang didapat dan literature yang terpercaya
|
Qualifiers
|
Memastikan hasil data dan
kesesuaian dengan literatur
|
Siswa
dapat memastikan prosedur yang digunakan dalam proses pembuatan koloid yakni
tahu dan minyak kelapa berbeda
|
Rebuttals
|
Memberikan sanggahan dari hasil
pengamatan
|
Siswa
memberikan sanggahan tentang perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak
kelapa
Siswa
memberikan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika percobaan tidak berhasil
dilaksanakan
|
LEMBAR
OBSERVASI KEMAMPUAN ARGUMENTASI
Nama Sekolah :
Materi :
Kelas/Semester :
XI/1
Pertemuan Ke :
Aspek yang Diamati : Kemampuan Argumentasi
Petunjuk Pengisian
-
Berikan penilaian dengan
membubuhkan tanda centang pada kolom keterlaksanaan dan pilih salah satu
jawaban berdasarkan pengamatan yang dilakukan.
-
Dengan kriteria pilihan
-
4 (selalu), apabila selalu
melakukan sesuai dengan pernyataan
-
3 (sering), apabila sering
melakukan sesuai dengan pernyataan
-
2 (kadang-kadang), apabila
kadang-kadang melakukan sesuai dengan pernyataan
-
1 (tidak pernah), apabila
tidak pernah melakukan sesuai dengan pernyataan
Nama peserta didik :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
No
|
Kemampuan
|
Kriteria
|
Nomor peserta didik
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|||
1
|
Menentukan pokok permasalahan
|
Skor
4 jika peserta didik mampu menentukan 3 sifat-sifat koloid berdasarkan
penayangan video
|
|
|
|
|
|
|
Skor
3 jika peserta didik mampu menentukan 2 sifat-sifat koloid berdasarkan
penayangan video
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
2 jika peserta didik mampu menentukan 1 sifat-sifat koloid berdasarkan
penayangan video
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
1 jika peserta didik tidak mampu menentukan sifat-sifat koloid
berdasarkan penayangan video
|
|
|
|
|
|
|
||
2
|
Memberikan claim
atau argumen
sementara
|
Skor
4 jika peserta didik mampu menentukan 4 jenis-jenis koloid beserta
penjelasannya
|
|
|
|
|
|
|
Skor
3 jika peserta didik mampu menentukan 3 jenis-jenis koloid beserta
penjelasannya
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
2 jika peserta didik mampu menentukan 2 jenis-jenis koloid beserta
penjelasannya
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
1 jika peserta didik mampu menentukan 1 jenis-jenis koloid beserta
penjelasannya
|
|
|
|
|
|
|
||
3
|
Mempersentasikan
evidence
|
Skor
4 jika peserta didik mampu mempersentasikan hasil percobaan yang
dilakukan sesuai prosedur kerja yang jelas dan lengkap
|
|
|
|
|
|
|
Skor
3 jika peserta didik mampu mempersentasikan hasil percobaan yang
dilakukan sesuai prosedur kerja yang jelas dan tidak lengkap
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
2 jika peserta didik mampu mempersentasikan hasil percobaan yang
dilakukan sesuai prosedur kerja yang tidak jelas dan lengkap
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
1 jika peserta didik tidak mampu mempersentasikan hasil percobaan yang
dilakukan sesuai prosedur kerja yang jelas dan lengkap
|
|
|
|
|
|
|
||
4
|
Menjawab
pertanyaan atau permasalahan dengan
evidence |
Skor
4 jika peserta didik mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
kelompok lain berdasarkan hasil percobaan secara sistematis
|
|
|
|
|
|
|
Skor
3 jika peserta didik mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
kelompok lain berdasarkan hasil percobaan secara kurang sistematis
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
2 jika peserta didik mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
kelompok lain berdasarkan hasil percobaan secara tidak sistematis
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
1 jika peserta didik tidak mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh kelompok lain berdasarkan hasil percobaan secara sistematis
|
|
|
|
|
|
|
||
5
|
Memberikan
jaminan berupa hasil akhir yang berbeda
|
Skor
4 jika peserta didik mampu memberikan 3 pernyataan mengenai
perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa dengan melihat hasil
akhir produk yang berbeda
|
|
|
|
|
|
|
Skor
3 jika peserta didik mampu memberikan
2 pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa
dengan melihat hasil akhir produk yang berbeda
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
2 jika peserta didik mampu memberikan
1 pernyataan mengenai perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa
dengan melihat hasil akhir produk yang berbeda
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
1 jika peserta didik tidak mampu memberikan pernyataan mengenai
perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa dengan melihat hasil
akhir produk yang berbeda
|
|
|
|
|
|
|
||
|
Memberikan sanggahan dari hasil
pengamatan
|
Skor
4 jika peserta didik mampu memberikan 3 sanggahan tentang perbandingan
proses pembuatan tahu dan minyak kelapa
|
|
|
|
|
|
|
Skor
3 jika peserta didik mampu memberikan 2 sanggahan tentang perbandingan
proses pembuatan tahu dan minyak kelapa
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
2 jika peserta didik mampu memberikan 1 sanggahan tentang perbandingan
proses pembuatan tahu dan minyak kelapa
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
1 jika peserta didik tidak mampu memberikan sanggahan tentang
perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa
|
|
|
|
|
|
|
||
6
|
Mengkaji
hasil pengumpulan data dan literatur
|
Skor
4 jika peserta didik mampu memberikan pernyataan mengenai perbandingan
proses pembuatan tahu dan minyak kelapa berdasarkan data yang didapat dan
literatur dengan tingkat kepercayaan 90%
|
|
|
|
|
|
|
Skor
3 jika peserta didik mampu memberikan pernyataan mengenai perbandingan
proses pembuatan tahu dan minyak kelapa berdasarkan data yang didapat dan
literatur dengan tingkat kepercayaan 80%
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
2 jika peserta didik hanya mampu memberikan pernyataan mengenai
perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa berdasarkan data yang
didapat dan literatur dengan tingkat kepercayaan 70%
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
1 jika peserta didik mampu memberikan pernyataan mengenai perbandingan
proses pembuatan tahu dan minyak kelapa berdasarkan data yang didapat dan
literatur dengan tingkat kepercayaan 60%
|
|
|
|
|
|
|
||
7
|
Memastikan
hasil data dan kesesuaian dengan literatur
|
Skor
4 jika peserta didik mampu memastikan prosedur yang digunakan dalam
proses pembuatan koloid yakni tahu dan minyak kelapa berbeda dengan tepat
|
|
|
|
|
|
|
Skor
3 jika peserta didik mampu memastikan prosedur yang digunakan dalam
proses pembuatan koloid yakni tahu dan minyak kelapa berbeda dengan kurang
tepat
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
2 jika peserta didik mampu memastikan prosedur yang digunakan dalam
proses pembuatan koloid yakni tahu dan minyak kelapa berbeda dengan tidak
tepat
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
1 jika peserta didik tidak mampu memastikan prosedur yang digunakan
dalam proses pembuatan koloid yakni tahu dan minyak kelapa berbeda dengan
tepat
|
|
|
|
|
|
|
||
8
|
Memberikan
sanggahan dari hasil pengamatan
|
Skor
4 jika peserta didik mampu memberikan 3 kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi jika percobaan tidak berhasil dilaksanakan
|
|
|
|
|
|
|
Skor
3 jika peserta didik mampu memberikan 2 kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi jika percobaan tidak berhasil dilaksanakan
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
2 jika peserta didik mampu memberikan 1 kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi jika percobaan tidak berhasil dilaksanakan
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
1 jika peserta didik tidak mampu memberikan kemungkinan-kemungkinan
yang terjadi jika percobaan tidak berhasil dilaksanakan
|
|
|
|
|
|
|
||
9
|
Menyimpulkan
hasil diskusi dan materi yang
dipelajari |
Skor
4 jika peserta didik mampu menyimpulkan hasil diskusi tentang
percobaan koloid yakni perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa
dengan tepat
|
|
|
|
|
|
|
Skor
3 jika peserta didik mampu menyimpulkan hasil diskusi tentang
percobaan koloid yakni perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa
dengan cukup tepat
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
2 jika peserta didik mampu menyimpulkan hasil diskusi tentang
percobaan koloid yakni perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa
dengan kurang tepat
|
|
|
|
|
|
|
||
Skor
1 jika peserta didik tidak mampu menyimpulkan hasil diskusi tentang
percobaan koloid yakni perbandingan proses pembuatan tahu dan minyak kelapa
dengan tepat
|
|
|
|
|
|
|
Catatan Observer :..................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................... ......................................................................................................................................................
permasalahan :
1.
Dalam kemampuan argumentasi ini rebuttal
dapat dinilai jika terjadi interaksi antar siswa dan tidak dapat dilakukan
secara tertulis. Jika dilakukan penilaian lisan dan tertulis, apakah komponen
kemampuan argumentasi ini seimbang?
2.
bagaimana rubrik penilaian kemampuan
argumentasi yang saya buat? Apakah sudah memenuhi 6 kriteria kemampuan
argumentasi?
3.
Dimensi afektif apa saja yang mungkin
didapat dari penilaian kemampuan argumentasi ini?
Dimensi yang akan muncul ketika berargumentasi ini mungkin sikap kritis siswa, toleransi atau saling menghargai, kreatif, kerja sama, semangat yang tinggi, problem solving, bertanggung jawab.
BalasHapusSaya sependapat dengan saudari dian, tentang "Dimensi afektif apa saja yang mungkin didapat dari penilaian kemampuan argumentasi ini",
HapusDimensi afektif yang dpat dimunculkan seperti pemecahan masalah, kritis, kreatif, kerja sama, saling menghargai, semngat yang tinggi dan rasa tanggung jawab.
saya akan mencoba menjawab pertanyaan rina, yakni bagaimana rubrik penilaian kemampuan argumentasi yang saya buat? Apakah sudah memenuhi 6 kriteria kemampuan argumentasi?
BalasHapusmenurut saya rubrik yang rina susun sudah cukup baik, namun sedikit masukan bahwa dalam mendeskripsikan kriteria skor maka harus ada batas yang jelas antara satu skor dengan lainnya, di rubrik yang rina buat deskripsi itu masih sedikit bias, misalnya pada aspek kemampuan point ke 7, antara skor 1,2 serta 3 itu masih sulit untuk dibedakan, nah tidak tepat , kurang tepat itu batasannya yang seperti apa. jadi mungkin pada pengkriteriaan skornya alangkah lebih baik lagi jika dispesifikkan.
untuk masalah 6 komponen argumentasi saya rasa sudah tercover dengan baik.
sependapat dengan rini bahwa rubrik penilaian kemampuan argumentasi yang rina buat sudah cukup baik dimana dalam mendeskripsikan kriteria skor harus ada batas yang jelas antara satu skor dengan lainnya, di rubrik yang rina buat deskripsi itu masih terkesan bias, misalnya pada aspek kemampuan point ke 7, antara skor 1, 2 serta 3 itu masih sulit untuk dibedakan. Untuk indikasi tidak tepat , kurang tepat itu batasannya seperti apa. Maka sebaiknya pada kriteria skor sebaiknya lebih dispesifikkan lagi.
HapusDalam kemampuan argumentasi ini rebuttal dapat dinilai jika terjadi interaksi antar siswa dan tidak dapat dilakukan secara tertulis. Jika dilakukan penilaian lisan dan tertulis, apakah komponen kemampuan argumentasi ini seimbang?
BalasHapussaya tidak setuju dengan pendapat anada yang menyatakan argumentasi tidak dapat dilakukan secara tertulis. menurut saya hal tersebut bisa dilakukan dengan cara membuat perintah soal dengan memberikan pendapat dengan alasan yang dapat diterima
sependapat dengan saudari tri, bahwa argumentasi bisa dilakukan dengan tertulis. siswa bisa mengutarakan pendapatnya dengan tulisan. menyampaiakan jawaban sesuai dengan perintah soal dengan menyampaikan alasan dan pendapat yang jelas.
Hapussaya sependapat dengan teman teman bahwa kemampuan argumentasi juga bisa dilakukan dengan cara tertulis seperti dengan menggunakan soal esay yang dapat mengutarakan banyak jawaban/pendapat sehingga dapat dilihat kemampuan argumentasi siswa.
HapusDalam kemampuan argumentasi ini rebuttal dapat dinilai jika terjadi interaksi antar siswa dan tidak dapat dilakukan secara tertulis. Jika dilakukan penilaian lisan dan tertulis, apakah komponen kemampuan argumentasi ini seimbang?
BalasHapus.
Rebuttal ini memang sebaiknya dilakukan secara lisan. Namun tidak semua siswa SMA memiliki kemampuan lisan yang baik. Dalam artian ada siswa yang mampu secara tertulis saja dan tidak pandai secara lisan. Apabila kemampuan argumentasi dilaksanakan sampai ke tahap rebuttal mungkin anak SMA agak merasa kesulitan dan kemampuan argumentasi aspek rebuttal sulit muncul sehingga terjadi ketidak seimbangan apabila dilakukan penilaian dari segi lisan saja. Jadi sebaiknya dilihat dari latar belakang kemampuan siswa dulu. Apabila latar belakang kognitif siswa baik dan kemampuan argumentasinya sudah baik disatu kelas maka bisa dilaksanakan kemampuan argumentasi sampai ketahap rebuttal namun apabila latar belakang kognitif siswa kurang dan argumentasinya juga masih awam maka dilakukan sampai tahap reasoning saja.
Saya setuju dengan pendapat saudari rifanny, Rebuttal ini memang sebaiknya dilakukan secara lisan. Namun tidak semua siswa SMA memiliki kemampuan lisan yang baik.
Hapuskemampuan argumentasi menurut saya dapat secara lisan yaitu dengan diskusi atau dengan tulisan bisa dengan tes. asalkan soal itu bisa memberikan siswa berargumen sesuai dengan pendapatnya dan dapat dibuktikan maka hal itu sudah masuk dalam argumentasi.
saya sependapat dengan kak fanny dan kak wiwid bahwa Rebuttal ini memang sebaiknya dilakukan secara lisan. namun balik lagi kesiswa nya bahwa tidak semua siswa mampu secara lisan. Jadi sebaiknya dilihat dari latar belakang kemampuan siswa dulu. Apabila latar belakang kognitif siswa baik dan kemampuan argumentasinya sudah baik disatu kelas maka bisa dilaksanakan kemampuan argumentasi sampai ketahap rebuttal namun apabila latar belakang kognitif siswa kurang dan argumentasinya juga masih awam maka dilakukan sampai tahap reasoning saja.
Hapusmenanggapi permasalahan kaka rina tentang dimensi afektif apa saja yang mungkin didapat dari penilaian kemampuan argumentasi, menurut saya dari unsur-unsur ranah afektif menurut Krathwohl (1973) meliputi: perhatian/minat, sikap, nilai, apresiasi, karakter, kepercayaan, perasaan, emosi perilaku, keinginan, dan penyesuaian, maka berdasarkan komponen indikator argumentasi yang harus muncul dari siswa yaitu claim, evidence, dan reasoning, dimana claim merupakan pernyataan yang menjawab permasalahan dan muncul pada fase untuk mengawali pembelajaran. Evidence merupakan data ilmiah yang mendukung suatu pernyataan. Reasoning merupakan suatu alasan atau pembenaran yang menghubungkan pernyataan dengan bukti. sehinnga pada claim yaitu perhatian/minat, keinginan, dan penyesuaian. pada evidence yaitu kepercayaan serta Reasoning yaitu apresiasi, karakter, kepercayaan.
BalasHapusDalam kemampuan argumentasi ini rebuttal dapat dinilai jika terjadi interaksi antar siswa dan tidak dapat dilakukan secara tertulis. Jika dilakukan penilaian lisan dan tertulis, apakah komponen kemampuan argumentasi ini seimbang?
BalasHapusmenurut saya komponen kemampuan argumentasi tidak seimbang karena perbedaan penilaian lisan dan tertulis, yang mana nanti untuk untuk tertulis ini kita tidak memungkiri akan teradi contek menyontek, sedangkan secara lisan ini kita meminimalisir contek menyontek
Bagamana rubrik penilaian kemampuan argumentasi yang saya buat? Apakah sudah memenuhi 6 kriteria kemampuan argumentasi ? Menurut saya sudah cukup baik dan sesuai dengan komponen kemampuan argumentasi yang rina pilih, sudah sesuai dengan kriterianya dan penskrorannya juga sudah cukup baik, karena kesesuaian antara komponen dan rubrik maasih bisa dikembangkan lagi indilatornya, artinya tidak harus selalu 6 komponenn namun bs lebih dari itu
BalasHapus